1.1
Pengertian Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal adalah faktor faktor luar (ekstern)
yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan serta
mempengaruhi struktur organsisasi dan proses internalnya.
1.2
Jenis-jenis Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal dapat dibagi menjadi tiga sub-kateogori yang berkaitan, yaitu:
faktor-faktor dalam lingkungan jauh (remote),
faktor-faktor dalam lingkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan
operasional.
1.2.1 Lingkungan
Jauh (Remote Environment)
Lingkungan jauh
terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan
situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan ini memberi peluang,
ancaman, dan kendala bagi perusahaan; tetapi satu perusahaan jarang sekali
mempunyai pengaruh berarti terhadap lingkungan ini.
Sebagai
contoh, bila ekonomi lesu dan proyek konstruksi menurun, seorang kontraktor
kemungkinan besar akan mengalami penurunan usaha, tetapi kesuksesan seorang
kontraktor dalam merangsang kegiatan konstruksi lokal tidak akan mampu mengangkat
bisnis konstruksi secara keseluruhan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor
ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi.
a.
Faktor
Ekonomi
Faktor
ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan
beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif
berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya setiap perusahaan harus
mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi
industrinya. Baik di tingkat nasional maupun internasional, perusahaan harus
mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dapat dibelanjakan (disposable income),
serta kecenderungan belanja masyarakat (propensity
to spend). Suku bunga primer, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan
PNB merupakan faktor-faktor ekonomi lain yang harus pula dipertimbangkan.
b.
Faktor
Sosial
Faktor
sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap,
opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan
etnik. Jika sikap sosial berubah, maka berubah pula permintaan akan berbagai
jenis barang dan jasa. Faktor sosial bersifat dinamik dan selalu berubah
sebagai akibat upaya masyarakat untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka
melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan.
Salah
satu perubahan sosial paling yang menonjol adalah masuknya sejumlah besar kaum
wanita kedalam pasar tenaga kerja. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kebijakan
perekrutan dan kompensasi serta kapabilitas sumber daya dari para penyedia
lapangan kerja, melainkan juga telah meningkatkan permintaan akan beragam
produk dan jasa yang dibutuhkan karena ketiadaan kaum wanita di rumah.
Perusahaan yang mengantisipasi atau bereaksi secara cepat terhadap perubahan
sosial ini menawarkan produk dan jasa seperti makanan siap saji, oven
microwave, serta pusat penitipan anak.
c.
Faktor
Politik
Arah
dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi
perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang
membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui
keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program
perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan
harga, batasan administratif, dan tindakan lain yang dimaksudkan untuk
melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena
undang-undang dan peraturan demikian biasanya bersifat membatasi, maka
cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Tetapi berbagai tindakan politik
dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi perusahaan, seperti
undang-undang paten, subsidi pemerintah, dan hibah dana riset produk. Jadi,
faktor politik dapat membatasi ataupun bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu,
kegiatan politik juga berdampak besar pada dua fungsi pemerintah yang
mempengaruhi lingkungan jauh perusahaan, yaitu: fungsi pemasok dan fungsi
pelanggan.
d.
Faktor
Teknologi
Untuk
menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan
teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif
dapat membuka peluang terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah
ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan
teknologi dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau dapat juga
mempersingkat usia fasilitas produksi. Peramalan teknologi dapat membantu
melindungi dan meningkatkan kemampu-labaan perusahaan yang berada dalam
industri yang sedang tumbuh. Peramalan ini menyadarkan para manajer strategik
akan adanya tantangan dan peluang yang menjanjikan. Kunci peramalan kemajuan
teknologi yang bermanfaat terletak pada pendugaan yang akurat mengenai dampak
perubahan teknologi masa depan dan dampaknya yang mungkin. Analisis menyeluruh
mengenai dampak perubahan teknologi meliputi telaah dampak yang diharapkan dari
teknologi baru terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi persaingan bisnis,
dan terhadap antarmuka bisnis masyarakat.
e.
Faktor
Ekologi
Istilah
ekologi mengacu pada hubungan antara
manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung
kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang
utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial
yang biasanya dinamakan polusi. Sebagai
penyebab utama polusi ekologis, bisnis sekarang memikul tanggung jawab untuk
meniadakan efek samping beracun dari proses industri mereka dan untuk
membersihkan kembali lingkungan yang telah tercemar akibat ulah mereka
sebelumnya. Para manajer kini diharuskan oleh pemerintah atau diharapkan oleh
masyarakat untuk mempertimbangkan masalah ekologi dalam pengambilan keputusan
mereka.
1.2.2 Lingkungan
Industri
Sifat dan derajat
persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor,
antara lain: ancaman pendatang baru, daya tawar-menawar pembeli (pelanggan), daya
tawar–menawar pemasok, ancama produk atau jasa substitusi (jika ada), dan
pertarungan di antara para anggota industri (peserta persaingan).
Faktor persaingan terkuat akan
menentukan kemampu-labaan
suatu industri. Oleh karena itu, faktor ini merupakan faktor paling penting
dalam perumusan strategi. Setiap industri memiliki struktur yang mendasarinya,
yaitu sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis, yang memunculkan
kekuatan-kekuatan persaingan ini. Beberapa karakteristik yang sangat penting
bagi kekuatan dari masing-masing faktor persaingan adalah sebagai berikut:
a.
Ancaman
Masuk
Pendatang
baru ke dalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk
merebut bagian pasar, dan seringkali sumber daya yang cukup besar. Besarnya
ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta
persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan
masuk tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi perlawanan
keras dari peserta persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas bukan
merupakan ancaman yang serius. Terdapat enam sumber utama hambatan masuk,
antara lain:
-
Skala
ekonomis
-
Diferensiasi
produk
-
Kebutuhan
modal
-
Hambatan
biaya bukan karena skala
-
Akses
ke saluran distribusi
-
Kebijakan
pemerintah
b.
Pemasok
yang Kuat
Pemasok
dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan
cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya.
Pemasok yang kuat dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat
mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikkan harganya sendiri.
Kekuatan
masing-masing pemasok (atau pembeli) bergantung pada sejumlah karakterisitik
situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan atau
pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.
Kelompok pemasok dikatakan kuat jika:
-
Kelompok
ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi ketimbang
industri tempat mereka menjual produk
-
Produk
pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi, atau jika terdapat
biaya pengalihan (switching cost),
biaya pengalihan adalah biaya tetap yang harus ditanggung oleh pembeli jika
berganti pemasok.
-
Pemasok
tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
-
Pemasok
memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya. Hal
ini memberi kekuatan bagi pemasok untuk memaksa industri menerima syarat-syarat
pembelian yang ditetapkan oleh pemasok.
-
Industri
bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Jika industri adalah pelanggan
penting, nasib pemasok akan sangat bergantung pada industri yang bersangkutan,
dan mereka akan berusaha melindungi industri melalui penetapan harga yang wajar
dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R&D dan lobi.
c.
Pembeli
yang Kuat
Pembeli
atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau
layanan lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri. Semua ini
dapat menurunkan laba industri.
Kelompok
pembeli dikatakan kuat jika:
-
Pembeli
terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar.
-
Produk
yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
-
Produk
yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan
merupakan komponen biaya yang cukup besar.
-
Pembeli
menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk menekan biaya
pembeliannya.
-
Produk
industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila kualitas
produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk industri, umumnya pembeli akan
kurang peka harga.
-
Produk
industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. Bila produk atau jasa
industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak terlalu peka harga;
sebaliknya, mereka lebih memperhatikan mutu.
-
Pembeli
memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik.
Konsumen
cenderung lebih peka harga jika mereka membeli produk yang tidak
terdiferensiasi, relatif mahal terhadap penghasilan mereka, dan jika kualitas
tidak terlalu penting bagi mereka.
d.
Produk
Substitusi
Dengan
menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa substitusi membatasi potensi
suati industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk atau
mendiferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri dapat terancam.
Produk
pengganti (substitusi) yang secara strategik layak diperhatikan adalah produk
yang:
-
Kualitasnya
mampu menandingi kualitas produk industri, atau
-
Dihasilkan
oleh industri yang menikmati laba tinggi.
Produk pengganti seringkali masuk
dengan cepat kedalam industri jika terjadi persaingan yang ketat dalam industri
mereka sendiri yang mengakibatkan turunnya harga atau naiknya kinerja.
e.
Persaingan
diantara Para Anggota Industri
Persaingan
di kalangan anggota industri terjadi karena mereka berebut posisi, dengan
menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang
iklan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor berikut:
-
Jumlah
peserta persaingan banyak dan kurang-lebih setara dalam hal ukuran dan
kekuatan.
-
Pertumbuhan
industri lambat, menyulut perang memperebutkan bagian pasar yang melibatkan
perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi.
-
Produk
atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya pengalihan. Jika
produk terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan, pembeli akan terikat
pada satu pemasok dan pemasok yang bersangkutan akan terlindung dari
serbuan para pesaingnya.
-
Biaya
tetap (fixed cost) tinggi atau
bersifat mudah rusak, mengundang keinginan kuat untuk menurunkan harga.
-
Penambahan
kapasitas harus dalam jumlah besar.
-
Hambatan
keluar tinggi. Seperti adanya aset khusus atau keterikatan manajemen pada suatu
bisnis tertentu, memaksa perusahaan untuk terus bertahan meskipan kemungkinan
mereka harus menerima ROI rendah atau bahkan negative.
-
Para
peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal-usul, dan “kepribadian”.
ANALISIS INDUSTRI DAN ANALISIS PERSAINGAN
Dalam
menganalisis industri dan persaingan, para eksekutif perusahan perlu memikirkan
empat pertanyaan, yaitu:
1)
Apa
batas-batas industri?
2)
Bagaimana
struktur industri?
3)
Siapa pesaing
yang kita hadapi?
4)
Apa
faktor utama penentu persaingan?
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini memberikan landasan untuk mempertimbangkan strategi
yang tepat bagi perusahaan yang bersangkutan.
BATAS INDUSTRI
Suatu industri merupakan kumpulan perusahaan
yang menawarkan produk atau jasa serupa. “Produk serupa” diartikan sebagai produk yang dipandang oleh
pelanggan saling menggantikan (substitutable).
Penetapan industri adalah penting, sebab:
1)
Membantu
eksekutif menentukan arena bersaing perusahaan.
2)
Memusatkan
perhatian atas pesaing-pesaing perusahaan.
3)
Membantu
para eksekutif menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan.
4)
Memberikan
landasan bagi eksekutif untuk mengevaluasi tujuan perusahaan.
Menetapkan batas industri merupakan
tugas yang sangan sulit. Kesulitan ini berasal dari tiga sumber, yaitu:
1)
Evolusi
industri setiap kali memunculkan peluang dan ancaman baru.
2)
Evolusi
industri menciptakan industri dalam industri.
3)
Industri
semakin global cakupannya.
Untuk
menetapkan batas (mendefinisikan) industri mereka secara realistis, eksekutif
perlu menelaah lima hal, antara lain:
1)
Mana
bagian industri yang berkaitan dengan tujuan perusahaan kita?
2)
Apa
faktor-faktor penentu suksesnya?
3)
Apakah
perusahaan kita memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk bersaing di bagian
industri tersebut? Jika tidak, dapatkah kita mengembangkan keahlian itu?
4)
Apakah
keahlian tersebut memungkinkan kita memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman
yang akan datang?
5)
Apakah
definisi kita tentang industri cukup fleksibel un tuk memungkinkan penyesuaian
konsep bisnis kita dengan berkembangnya industri?
STRUKTUR
INDUSTRI
Atribut
struktural adalah karakteristik tertentu yang memberikan karakter khas bagi
suatu industri. Sebagai contoh industri televisi kabel dan jasa keuangan. Kedua
industri ini kompetitif, dan keduanya penting bagi kualitas kehidupan kita.
Tetapi kedua industri ini mempunyai persyaratan sukses yang sangat berbeda.
Untuk berhasil dalam dunia industri televisi kabel, perusahaan membutuhkan
integrasi vertical, yang membantu mereka menekan biaya operasi dan memastikan
akses mereka ke program-program yang bermutu, inovasi teknologi, untuk
memperluas cakupan layanan mereka dan menyampaikannya dengan cara yang baru;
serta pemasaran yang ekstensif, dengan menggunakan teknik-teknik segmentasi
yang sesuai guna mencari sela-sela yang potensial. Sedangkan untuk berhasil
dalam industri jasa keuangan, perusahaan harus memenuhi persyaratan yang sama
sekali berbeda, di antaranya adalah orientasi pelanggan dan basis modal yang
besar. Terdapat empat variabel dalam suatu industri yang perlu ditelaah, antara
lain:
1) Konsentrasi. Variabel ini mengacu pada sejauh mana
penjualan industri didominasi hanya oleh beberapa perusahaan. Konsentrasi
tinggi berfungsi sebagai hambatan masuk ke dalam suatu industri, karena halini
memungkinkan perusahaan menguasai bagian pasar yang besar untuk mencapai skala
ekonomis besar (misalnya, menghemat biaya produksi karena meningkatnya kualitas
produksi) dan, dengan demikian, menekan harga mereka untuk merintangi usaha
pendatang baru memasuki pasar.
2) Skala
Ekonomis. Variabel ini
mengacu pada penghematan yang diperoleh perusahaan-perusahaan dalam suatu
industri karena meningkatnya volume. Secara sederhana, bila volume produksi
meningkat, biaya rata-rata jangka panjang unit yang diproduksi akan menurun.
3) Diferensiasi
Produk. Variabel ini mengacu pada pelanggan
menganggap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan-perusahaan dalam
industri berbeda-beda. Diferensiasi produk dapat bersifat nyata (riil) ataupun perasaan (perceived). Kedua diferensiasi ini
seringkali mempertajam persaingan di kalangan perusahaan yang ada, sebaliknya,
diferensiasi yang berhasil menyulitkan pendatang baru untuk memasuki industri.
4) Hambatan
Masuk. Hambatan masuk
merupakan rintangan yang harus diatasi oleh perusahaan untuk masukk ke
industri. Hambatan ini dapat bersifat wujud maupun tanwujud. Bila ada hambatan
masuk yang tinggi dalam suatu industri, maka persaingan dalam industri tersebut
akan menurun sepanjang waktu.
Analisis mengenai konsentrasi, skala
ekonomis, diferensiasi produk, dan hambatan masuk dalam suatu industri
memungkinkan eksekutif perusahaan memahami kekuatan-kekuatan yang menentukan
persaingan dalam suatu industri dan memberikan landasan untuk mengidentifikasi
pesaing-pesaing perusahaan serta bagaimana memposisikan diri mereka di pasar.
ANALISIS
PESAING
Analisis
pesaing biasanya mempunyai sasaran berikut:
1)
Mengidentifikasi
pesaing yang ada dan pesaing potensial
2)
Mengidentifikasi
kemungkinan gerakan pesaing
3)
Membantu
perusahaan dalam menyusun strategi bersaing yang efektif.
Dalam
mengidentifikasi pesaing yang ada mapupun pesaing potensial, eksekutif
mempertimbangkan beberapa variabel penting, yaitu:
1)
Bagaimana
perusahaan lain menetapkan batas cakupan pasar mereka?
2)
Sejauh
mana kesamaan manfaat yang dirasakan oleh pelanggan dari produk dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan lain?
3)
Seberapa
besar komitmen perusahaan lain terhadap industri?
1.2.3 Lingkungan
Operasional
Lingkungan
operasional, atau yang juga sering disebut dengan lingkungan persaingan atau tugas,
biasanya jauh lebih dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh perusahaan
dibandingkan dengan lingkungan jauh. Jadi, perusahaan
dapat lebih proaktif (bukan reaktif) dalam menangani lingkungan operasional
ketimbang dalam menangani lingkungan jauh. Lingkungan operasional terdiri dari
faktor-faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan
produk dan jasanya secara menguntungkan. Faktor-faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Posisi
Bersaing
Menilai
posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk merancang
strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan.pegembangan
profil pesaing memungkinkan suatu perusahaan memprakirakan secara lebih akurat
baik potensi pertumbuhan jangka penek dan jangka panjang, maupun potensi
labanya.
2.
Profil
Pelanggan
Megembangkan
profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para
manajernya untuk merencanakan operasi stategik,untuk mengantisipasi perubahan
besar pasar, dan untuk merelokasi sumber daya guna mendukung perubahan pola
permintaan. Ancangan tradisional untuk mensegmentasi pelanggan didasarkan pada
profil pelanggan yang disusun menurut informasi: geografis, demografis,
psikografis, dan perliaku pembeli. Ancangan kedua adalah dengan mensegmentasi
pasar industrial.
3.
Pemasok
Perusahaan
selalu bergantung pada pemasokuntuk dukungan keuangan, layanan, bahan baku, dan
peralatan. Selain itu, ada kalanya perusahaan mengajukan permintaan khusus
seperti pengiriman cepat, syarat kredit yang lunak, atau pesanan berukuran
khusus. Khususnya pada saat-saat seperti itu, sangatlah penting bagi perusahan
untuk memiliki hubungan yang baik dengan pemasoknya.
4.
Kreditor
Karena
kuantitas, kualitas, harga, dan aksebilitas sumber daya keuangan, manusia, dan
bahan baku jarang sekali yang ideal, maka penilaian atas pemasok dan kreditor
sangan penting untuk evaluasi lingkungan operasional perusahaan yang akurat.
5.
Sumber
Daya Manusia: Sifat Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan
perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan yang berkompeten
adalah sangat penting untuk kesuksesan
perusahaan tersebut. Tetapi, lingkungan rekrutmen dan seleksi karyawan suatu
perusahaan sering kali dipengaruhi oleh sifat lingkungan operasionalnya. Akses
perusahaan ke karyawan yang dibutuhkannya utamanya dipengaruhi oleh tiga faktor
berikut:
a.
Reputasi
perusahaan sebagai penyedia kesempatan kerja
b.
Tingkat
kesempatan kerja setempat
c.
Ketersediaan
orang dengan keterampilan yang
dibutuhkan.
good article :)
ReplyDeletesertakan sumbernya dong
ReplyDelete